Kabar Rakyat NTT_Lelaki muda bernama Maximus Ramses Lalongkoe, seorang ayah yang multitalenta ini dengan santai memasuki teras gedung KPUD NTT, 29 Desember 2022 silam. Mengenakan jaket kuning, Ramses biasa ia disapa, menerima kalungan selendang dari staf KPU, sebagai sapaan penghormatan untuk semua pendaftar bakal calon DPD NTT.
Di hari itu, MRL menjadi pendaftar kesepuluh pada buku register KPU. Didampingi ketua timnya, Ramses penuh percaya diri memasuki ruangan aula, menyapa jejeran komisioner KPU NTT yang dikomandani oleh Thomas Dohu, dengan jabatan tangan hangat.
Senyum dan tawa riang mewarnai pagi yang cukup cerah di tengan kabar cuaca ekatrim yang melanda kawasan NTT, termasuk kota Kupang, ibukota propinsi tetselatan Indonesia ini.
Pertemuan penuh rasa persaudaraan ini merupakan waktu terakhir para bakal calon DPD NTT untuk menyerahkan dokumen dukungan minimum seorang Calon DPD, sesuai ketentuan PKPU RI. Pemeriksaan berkas yang berlangsung singkat, karena data-data dukungan telah terlebih dahuku diupload ke sipol KPU, memberikan keputusan yang menggembirakan.
“Berkas anda memenuhi perayaratan minimal,” ujar Thomas Dohu, Ketua KPUD NTT dengan wajah tersenyum.
Sontak kegembiraan ini menyebar di antara semua orang yang hadir.
Jabatan tangan dan foto bersama pun mengisi waktu-waktu tersisa, diselingi dengan penyerahan plakat dan foto bersama.
Menjelang waktu meninggalkan kantor para penyelenggara Pemilu ini, Ramses, yang pernah berkarya sebagai seorang jurnalis TV swasta Nasional Antv menyampaikan gagasan besarnya tentang tugas pokok seorang DPD, yang mendasari semangatnya bertarung bersaing dengan 17 Bacalon lainnya.
“Salah satu problem terbesar selama ini adalah tidak adanya kordinasi yang baik antara pemda dan pusat. Ego daerah membuat koordinasi ini tidak berjalan. Ini yang mau saya perjuangkan,” papar penulis buku Ahok Pemimpin Bajingan ini tegas.
Langkah perjuangan memasuki fase baru, melewati tahap verifikasi faktual, agar seluruh bacalon dapat ditetapkan sebagai Calon DPD NTT, yang akan menyuarakan kepentingan masyarakat salah satu daerah termiskin di Indonesia, yang dikenal kaya raya.
@RefaksiKRT