KabarRakyatTerkini_Kepolisian Daerah Nusa Tenggara Timur (Polda NTT) memutasi Kasat Reskrim dan KBO Reskrim Polres kota Kupang Kota bersama 7 perwira lainnya. Kabis Humas Polda NTT, Kombes Pol Ariasandy menyebutnya sebagai proses yang biasa dalam upaya penyegaran organisasi dan pembinaan karier personel.
“Mutasi dalam tubuh Polri merupakan hal yang biasa dalam rangka penyegaran organisasi dan pembinaan karier personel”ujar Kabidhumas.
Sandy juga menjelaskan, Mutasi terhadap Kasat Reskrim dan KBO Reskrim Polresta Kupang Kota karena sedang akan menjalani pemerikasaan, terkait pelanggaran. Sementara 7 lainmya akan melanjutkan pendidikan.
Salah satu perwira yang mengalami mutasi adalah Kasat Reskrim Polres Manggarai, yang dipindahkan karena mengikuti pendidikan S2.
“Pendidikan lanjutan ini diharapkan dapat meningkatkan kompetensi dan kapasitas dalam menjalankan tugas penegakan hukum di lapangan”tambahnya.
Namun, tidak semua mutasi berlangsung tanpa kontroversi. Kasat Reskrim Polresta Kupang Kota, AKP Yohanes Sehardi dan KBO Reskrim Ipda Rudy Soik, dimutasi karena perilaku indisipliner. Keduanya terpergok sedang berada di room karaoke, di kawasan perempatan Polda NTT, saat jam dinas, kala Propam Polda melakukan kegiatan razia tempat- tempat hiburan.
“Mereka dipindahkan ke Yanma Polda untuk menjalani pemeriksaan terkait dugaan perilaku tidak disiplin. Insiden ini sedang ditangani oleh Propam Polda NTT setelah diketahui bahwa yang bersangkutan berada di tempat karaoke saat jam dinas”jelas Kabidhumas.
Mutasi ini, katanya, menjadi bagian dari upaya Polri dalam mempertahankan standar disiplin dan profesionalisme di antara anggotanya.
Keterbukaan dan transparansi dalam mengelola kasus seperti ini merupakan langkah penting untuk memelihara integritas institusi kepolisian.
Dalam keterangan resmi, Kabidhumas Polda NTT menegaskan bahwa mutasi dilakukan sesuai dengan prosedur dan prinsip-prinsip manajemen sumber daya manusia (SDM) yang berlaku. Selain itu, upaya pembinaan karier terus dilakukan untuk memastikan bahwa setiap personel Polri dapat memberikan pelayanan terbaik bagi masyarakat.
“Mutasi sebagai alat pembinaan organisasi memang diperlukan untuk memastikan keefektifan dan keprofesionalan setiap bagian dari tubuh kepolisian. Dengan adanya langkah-langkah ini, diharapkan Polri dapat terus meningkatkan kinerja serta kepercayaan masyarakat terhadap institusi penegak hukum di Indonesia”pungkasnya.
@RedaksiKRT