Oleh : Nana Lesmana, S.H.I
Penyelengara pemilihan umum yang berintegritas adalah kunci keberhasilan sebuah demokrasi. Integritas yang dimaksud di sini adalah kesesuaian antara ucapan dan tindakan, di mana penyelenggara pemilihan umum harus mampu memegang teguh prinsip-prinsip kejujuran, ketelitian, dan kemandirian dalam melaksanakan tugasnya.
Sebagai pelaksana teknis seluruh tahapan penyelenggaraan pemilihan umum dalam hal ini adalah KPU, sesungguhnya dituntut untuk mampu menjaga netralitas dan independensi dalam melakukan tugasnya. Dimana harus benar-benar mampu memastikan bahwa pemilihan umum dilakukan secara transparan, adil, dan akuntabel. Setiap tindakan dan keputusan yang diambil harus didasarkan pada fakta dan bukti yang jelas, serta tidak dipengaruhi oleh kepentingan pribadi atau kelompok tertentu.
Penyelenggara yang berintegritas juga harus mampu menghindari praktik-praktik korupsi atau manipulasi dalam pelaksanaan pemilihan umum. Mereka harus memastikan bahwa seluruh proses pemilihan umum dilakukan dengan transparan dan sesuai dengan aturan yang berlaku.
Selain itu, penyelenggara yang berintegritas juga harus mampu memahami dan menghargai hak-hak setiap pemilih dan calon peserta pemilihan umum. Mereka harus memastikan bahwa setiap suara pemilih dihitung dengan benar dan tidak dicurangi. Selain itu, mereka juga harus mampu memberikan perlindungan dan jaminan keamanan kepada setiap pemilih dan calon peserta pemilihan umum.
Dalam menjalankan tugasnya, penyelenggara pemilihan umum yang berintegritas juga harus mampu bekerja sama dengan semua pihak terkait, seperti partai politik, LSM, media, dan masyarakat. Mereka harus mampu membangun kerjasama yang baik dan saling menguntungkan dalam rangka memastikan kesuksesan pemilihan umum.
Secara keseluruhan, penyelenggara pemilihan umum yang berintegritas sangatlah penting bagi kelangsungan demokrasi. Mereka harus mampu menjalankan tugasnya dengan penuh tanggung jawab dan kejujuran, serta tidak terpengaruh oleh kepentingan pribadi atau kelompok tertentu. Dengan begitu, masyarakat dapat merasa yakin bahwa pemilihan umum dilakukan dengan adil dan transparan, serta hasilnya benar-benar merefleksikan suara rakyat yang diwakili.
Pelayanan Menjadi Hal Utama
Salah satu tugas utama penyelenggara adalah memastikan partisipasi pemilih dalam setiap tahapan pemilu, mulai dari pendaftaran hingga penghitungan suara. Namun, partisipasi pemilih dalam pemilihan umum masih menjadi masalah yang perlu diatasi. Oleh karena itu, KPU terus berupaya meningkatkan pelayanannya kepada pemilih agar partisipasi pemilih meningkat.
Salah satu upaya dalam meningkatkan pelayanan adalah dengan meningkatkan aksesibilitas pemilih terhadap informasi. KPU sebagai penyelenggara telah melakukan berbagai macam sosialisasi melalui berbagai media untuk memberikan informasi kepada pemilih tentang tahapan pemilu, jadwal pemilihan, daftar pemilih, dan cara pemilihan. KPU juga telah memperbaiki website resmi mereka sehingga informasi tentang pemilihan umum dapat diakses dengan mudah oleh pemilih.
Selain itu juga telah meningkatkan kualitas pelayanannya melalui teknologi. Pada pemilihan umum terakhir, KPU menggunakan sistem informasi dan teknologi dalam penghitungan suara. Dengan teknologi ini, penghitungan suara dapat dilakukan dengan lebih cepat dan akurat, sehingga dapat meminimalkan adanya kecurangan dalam pemilihan umum. Penyelenggara juga telah memperkenalkan sistem pemilihan dengan menggunakan e-KTP sebagai alat verifikasi pemilih. Sistem ini dapat memudahkan pemilih dalam memilih karena tidak perlu membawa surat keterangan dari Kelurahan atau Kecamatan untuk memverifikasi identitas.
Penyelenggara juga telah meningkatkan kerjasama dengan beberapa instansi terkait seperti Kementerian Dalam Negeri. Hal ini dilakukan untuk memastikan bahwa pemilih yang berhak memberikan suaranya, tidak dihalangi oleh kendala apapun. KPU juga terus berkoordinasi dengan panitia pemilihan dan pengawas pemilu di setiap tingkatan untuk memastikan bahwa tahapan pemilihan berjalan dengan baik dan lancar.
Dalam rangka meningkatkan partisipasi pemilih, KPU juga terus melakukan edukasi tentang pentingnya partisipasi pemilih dalam pemilihan umum. KPU berusaha untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya pemilihan umum dan memotivasi pemilih untuk memilih calon yang terbaik dan berkualitas.
Kondisi Terbaik Penting Bagi Pemilu
Pemilihan umum atau Pemilu adalah kegiatan demokratis yang penting bagi negara dalam menentukan pemimpin dan kebijakan yang akan dijalankan. Dalam menjalankan proses Pemilu, sangat penting bagi semua pihak untuk menciptakan lingkungan yang sejuk, kondusif, aman dan tertib serta saling menghormati.
Lingkungan yang sejuk harus diciptakan sejak awal proses pemilu dimulai. Artinya, semua peserta harus berpartisipasi dalam kampanye dan debat dengan sopan dan tidak memprovokasi massa. Peserta juga harus memberikan informasi yang jujur dan akurat tentang program dan janji mereka.
Kondisi yang kondusif juga sangat penting dalam pemilu. Semua pihak harus menghormati hak setiap warga negara untuk memilih sesuai dengan hati nurani mereka. Tidak melakukan tindakan pelanggaran pemilu baik pelanggaran yg bersifat administratif, kode etik dan pidana pemilu. Semua peserta harus mengikuti peraturan dan prosedur yang telah ditetapkan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) juga Badan Pengawas Pemilu (BAWASLU). Guna semua orang mendapatkan kemerdekaan dalam menunaikan hak pilihnya.
Terakhir, saling menghormati adalah kunci dalam menciptakan lingkungan yang positif selama pemilu. Peserta harus menghormati hak-hak yang diberikan oleh undang-undang kepada pesaing mereka dan kepada semua pemilih. Semua orang harus memperlakukan peserta lain dengan sopan dan menghindari tindakan yang menyinggung atau merendahkan.
Dalam rangka menciptakan lingkungan yang sejuk, kondusif, aman dan tertib serta saling menghormati, semua pihak harus berperan aktif. Peserta, petugas keamanan, media, dan masyarakat harus bekerja sama untuk memastikan bahwa pemilu dilaksanakan dengan baik dan bahwa keputusan akhir didasarkan pada suara rakyat. Semua warga negara harus berpartisipasi dengan semangat dan semangat yang tinggi, tetapi dengan sikap yang baik dan menghormati satu sama lain.
Oleh karena itu, lingkungan yang sejuk, kondusif, aman dan tertib serta saling menghormati selama pemilu sangat penting untuk menjamin keberhasilan pemilu dan kestabilan negara. Semua pihak harus memahami pentingnya menciptakan lingkungan seperti itu dan bekerja sama untuk mencapai tujuan tersebut.
Pemilu Dalam Kultur Pandeglang
Pemilihan umum selalu menjadi momen penting bagi masyarakat Indonesia, termasuk di kota Santri Pandeglang, Kabupaten Pandeglang, Provinsi Banten. Kota Santri Pandeglang terkenal sebagai kota yang kaya akan budaya dan sejarah Islam, serta memiliki ribuan ulama yang tersebar di seluruh wilayahnya. Ini menjadi menarik perhatian karena peran penting ulama dalam memberikan pandangan dan dukungan kepada calon-calon yang akan berlaga di arena politik. Ribuan ulama yang ada di kota ini memiliki pengaruh besar dalam mempengaruhi pola pikir masyarakat dalam menentukan pilihan mereka.
Pemilu di Kota Santri Pandeglang akan dilaksanakan dalam suasana yang berbeda dibandingkan dengan pemilu sebelumnya, mengingat situasi pandemi yang masih berlangsung. Meskipun demikian, para calon tetap berusaha melakukan kampanye secara langsung dengan menerapkan protokol kesehatan yang ketat.
Ada banyak calon legislatif yang memiliki latar belakang sebagai ulama dan mendapat dukungan dari ribuan ulama yang ada di Kota Santri ini. Hal ini tentu menjadi salah satu faktor penting dalam mempengaruhi keputusan masyarakat dalam memilih calon yang akan mereka dukung.
Namun, di sisi lain, tidak semua masyarakat di Kota Santri Pandeglang mengikuti pandangan ulama dalam menentukan pilihan mereka. Masih banyak juga yang memilih calon berdasarkan kriteria lain seperti kinerja, integritas, dan kemampuan untuk memajukan kota Santri Pandeglang.
Dalam situasi seperti ini, penting bagi masyarakat untuk memiliki pengetahuan yang cukup tentang seluruh calon yang ada, sehingga dapat memilih dengan bijak dan tepat. Selain itu, partai politik dan calon yang bersaing juga harus berkompetisi dengan fair dan beretika, sehingga dapat memenangkan hati masyarakat dan mendapatkan dukungan yang lebih luas.
Dengan demikian, pemilu di Kota Santri Pandeglang akan menjadi ajang yang menarik untuk disimak, baik dari segi peran ulama maupun dinamika politik yang terjadi.
Pemilu Adil dan Inklusif Serta Aksesibilitas
Pemilihan umum yang adil dan inklusif memungkinkan warga negara untuk berpartisipasi secara aktif dalam pengambilan keputusan politik negara mereka. Namun, bagi banyak warga negara, terutama yang berasal dari kelompok minoritas atau memiliki kebutuhan khusus, mereka mungkin mengalami hambatan dalam berpartisipasi dalam pemilu.
Di Pandeglang, upaya untuk memastikan bahwa semua warga memiliki akses dan kesempatan yang sama untuk berpartisipasi dalam pemilihan umum dikenal sebagai pemilu inklusif. Artinya, setiap warga negara memiliki hak untuk memberikan suaranya dan memilih calon yang diinginkan tanpa adanya diskriminasi.
Untuk mencapai tujuan ini semua bahwa seluruh pihak baik Penyelenggara maupun pemerintah setempat harus benar-benar melakukan beberapa tindakan. Pertama, mereka harus memastikan bahwa semua warga negara, termasuk yang memiliki kebutuhan khusus atau cacat, dapat mengakses tempat pemungutan suara. Hal ini dapat dilakukan dengan menyediakan akses yang memadai.
Kedua, KPUD setempat harus memastikan bahwa semua warga negara, terutama mereka yang berasal dari kelompok minoritas, tidak menghadapi hambatan dalam memilih calon mereka. Hal ini dapat dilakukan dengan memberikan informasi yang cukup tentang calon dan platform mereka, dan memastikan bahwa materi kampanye diterjemahkan ke dalam bahasa lokal atau bahasa yang mudah dipahami oleh semua warga.
Terakhir, penyelenggara dan pemerintah setempat harus memastikan bahwa proses pemilihan umum dilakukan dengan cara yang adil dan transparan. Hal ini dapat dilakukan dengan memastikan bahwa semua petugas pemilihan umum diberikan pelatihan dan pembekalan yang memadai untuk dapat memahami dan mengikuti prosedur yang tepat dan cermat. Sehingga kita dapat memastikan bahwa setiap suara dihitung dan bahwa semua warga negara merasa dihargai dan dihormati dalam pengambilan keputusan politik yang penting. Oleh karena itu, upaya untuk mencapai pemilu inklusif harus terus didorong dan didukung oleh semua pihak yang terlibat dalam proses politik di Pandeglang dan di seluruh Indonesia pada pemilu serentak baik pemilihan legislatif, pemilihan presiden dan wakil presiden maupun pemilihan kepala daerah ditahun 2024.