Keluarga Abraham Nofu Mencari Keadilan Hukum

Berita, Desa, Hukum95 Views

Kabar Rakyat Naitae_Jasad Abraham Nofu, warga desa Naitae, kecamatan  Fatuleu Barat, telah dikebumikan, Sabtu 14 September 2024 lalu. Pria berusia 33 tahun ini meninggalkan seorang istri dan tiga orang anak, yang masih kecil.

Kematiannya yang mendadak dan tragis, membuat keluarga shock dan sangat berduka.

Lelaki yang bekerja sebagai petani penggarap ini meregang nyawa usai disiksa juga dianiaya HS dan MDM,

Meski Penyidik Reskrim  Polres Kupang telah menetapkan dua orang sebagai terduga pelaku pembunuhan  ini, keluarga masih belum puas, karena diduga masih ada pelaku lain yang turut menganiaya Almarhum.

Keluarga pun mendesak agar Kapospol Barate turut dijadikan tersangka karena dianggap lalai saat mengamankan korban, yang terborgol pada sebuah tiang.

Abraham Laome, Kepala Desa Naitae dan sekaligus paman korban, mempertanyakan SOP yang digunakan Kapospol saat mengamankan korban. Termasuk membantah adanya kesepakatan warga terkait sanksi ikat atau borgol warga yang berbuat onar di tempat pesta atau tempat umum.

“Tidak ada itu. Hanya malam itu ada maklumat bahwa kalau masyarakat mau buat kegiatan harus ada ijin keramaian,” paparnya lirih.

Marselinus Nofu, kakak kandung korban pun mendesak Polisi untuk menuntaskan kasus ini secepatnya.

“Kami hanya minta semua prlaku dicari dan dihukum, jangan ada yg lolos. Kami juga minta pak Kapospol jadi tersangka,” ujarnya keras.

Hingga  Senin (26/09/24) Penyidik baru menetapkan HS dan MDM sebagai tersangka. Nehemia Mona, tuan rumah pesta dan pemilik rumahbtempat korban diborgol, masih berstatus saksi, termasuk Kapospol Barate, Aipda Junisius.

@RefaksiKRT

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *