Kabar Rakyat Terkini_Kehadiran 3 unit kapal Polisi dari Direktorat Polisi Perairan dan Udara (Ditpolairud) Polda NTT, tampak menonjol di antara puluhan perahu dan kapal, yang mengikuti perarakan laut, dalam Prosesi Semana Santa 2025, di kota Larantuka, Flores Timur (18/04/25). Kehadiran kapal Polisi menandakan kesiapan dan dedikasi Ditpolairud dalam mengamankan Prosesi Laut di perairan Larantuka, Kabupaten Flores Timur, Jumat (18/4/2025). Tradisi sakral umat Katolik yang menjadi ikon religius di wilayah NTT ini berlangsung aman tanpa insiden apapun.
Tiga unit kapal Polisi yakni KP. 3016 Timor, KP. 2004, dan KP. 3003 Batek, mengawal posesi penghantaran patung Tuan Menino dari Kapela Tuan Menino di Kelurahan Sarotari Tengah menuju Pantai Kuce, Kelurahan Pohon Sirih. Mereka dibantu Marnit Lembata, Marnit Sikka, dan Tim SAR Ditpolairud.
Dipimpin langsung Dir Pol Air Ud Polda NTT, Kombes Pol. Irwan Deffi Nasution, S.I.K., M.H.m pengawalan ini didampingi Karo Ops Polda NTT Kombes Pol. Deonijiu De Fatima, S.I.K., S.H, dan Dansat Brimob Polda NTT Kombes Pol. Teguh Hardiyo Wubisono, S.I.K., M.Si, serta Kapolres Flotim AKBP Aditya Octorio Putra, S.I.K. bersama sejumlah pejabat TNI dari Lanal Maumere dan Lanud Maumere.
Dimulai sekitar pukul 11.30 wita, prosesi berupa iring-iringan kapal yang membawa patung Tuan Menino, bersama ribuan peziarah Katolik , berlangsung dengan sangat hikmad.
Duta Besar Portugal Ikuti Prosesi Laut
Pengamanan prosesi laut kali ini sangat spesial, karena kehadiran Duta Besar Portugal untuk Indonesia, Yang Mulia Mr. Miguel de Mascarenhas de Calheiros Velozo beserta istrinya.
“Semana Santa bukan sekadar agenda keagamaan, ini adalah warisan budaya dan spiritual yang harus dijaga kelangsungannya. Kami hadir sepenuh hati untuk memastikan prosesi ini berjalan aman, tertib, dan penuh makna bagi seluruh umat,” ungkap Kombes Pol. Irwan Deffi.
Ikatan sejarah panjang Larantuka dengan Portugis, membangun ikatan kuat antar budaya dan bangsa.
“Kami merasa terhormat dapat mengawal tamu kehormatan dari Portugal. Ini adalah momen penting tidak hanya dari sisi keagamaan, tetapi juga diplomasi budaya,” tambahnya.
Prosesi laut yang berlangsung selama dua jam lebih, berakhir pada pukul 13.28 wita saat patung tiba di Pantai Kuce dan kemudian diarak ke Armida II Tuan Menino. Namun pengamanan laut yang melibatkan jajaran Ditpolairud Polda NTT dan mitra lainnya, berlangsung hingga pukul 15.30 witam dalam situasi aman dan kondusif.
Kehadiran aparat di tengah masyarakat ini menunjukkan komitmen Polri dalam mengayomi serta menjaga kelancaran tradisi keagamaan di wilayah Nusa Tenggara Timur.
@RedaksiKRT