Kabar Rakyat Labuan Bajo_ Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) melalui Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam Nusa Tenggara Timur, mengupayakan pelepas liaran 6 individu Biawak Komodo (Varanus komodoensis), 15 Agustus 2023, dari Taman Safari Indonesia ke Cagar Alam Wae Wuul, Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur.
Biawak Komodo ini merupakan hasil breeding di Lembaga Konservasi Taman Safari Indonesia (TSI), d.engan dukungan dari PT. Smelting, peleburan tembaga pertama di Indonesia.
Upaya pelepasliaran merupakan langkah penting dalam upaya konservasi satwa liar Komodo di alam (in situ). Keenam individu Biawak Komodo tersebut merupakan
hasil pengembangbiakan (captive breeding-Ex-situ) di Taman Safari Indonesia, Cisarua, Bogor yang telah melalui pengujian genetis dan asal usul dari induk yang berasal dari habitat alamnya di Cagar Alam Wae Wuul.
Kepala Balai Besar KSDA NTT, Ir.Arief Mahmud,M.Si mengungkapkan bahwa upaya kegiatan Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya khususnya konservasi satwa liar Biawak Komodo tidak mungkin dilaksanakan sendiri oleh Balai Besar KSDA NTT,
Oleh sebab itu Taman Safari Indonesia (TSI) sebagai Lembaga Konservasi yang memiliki kompetensi di bidang konservasi satwa liar, menjadi mitra yang strategis dalam upaya pengembalian satwa liar komodo ke habitatnya. Keterlibatan para pihak yang memiliki kepedulian terhadap konservasi satwa liar biawak komodo sangat membantu dalam upaya konservasi ini.
PT. Smelting menjadi salah satu mitra pendukung dalam pelepas liaran biawak komodo di CA Wae Wuul ini.
Lebih lanjut Arief Mahmud menyampaikan, pelepas liaran ini dilaksanakan dengan melalui beberapa tahap antara lain penyesuaian habitat dan pola makan di kandang (TSI), Sosialisasi, Peningkatan SDM, persiapan peralatan dan sarana prasarana habituasi di lokasi pelepas liaran, pengiriman satwa biawak komodo, proses habituasi dan pelepas liaran, untuk memberikan semangat akan pentingnya keterlibatan para pihak (pemerintah pusat dan kabupaten, masyarakat adat, dan tokoh agama) di wilayah Manggarai Barat khususnya.
Bertema, “Ora Kole Beo”, yang diambil dari bahasa Manggarai/Manggarai Barat dengan arti “Komodo Pulang Kampung”. menjadi rangkaian kegiatan pelepasliaran yang dilaksanakan pada bulan Agustus 2023 sebagai momen yang penting dalam rangka memperingati Hari Konservasi Alam Nasional (HKAN) Tahun 2023 (Road to HKAN 2023) dan sekaligus hadiah Hari Ulang tahun Kemerdekaan Republik Indonesia yang ke-78 (17 Agustus 2023).
@RedaksiKRT