Sakit dan Miskin, Warga Kota Kupang Sekarat di Rumah

Kabar Rakyat Kota Kupang_ Lantaran miskin dan tak memiliki biaya untuk berobat ke rumah sakit, Andreas Liunesi, warga RT 20 Kelurahan Liliba, Kecamatan Oebobo, Kota Kupang ini sekarat dan nyaris lumpuh.

 

Lelaki yang bekerja secara serabutan ini sudah didera sakit berkepanjangan. Sejak bulan  Oktober 2022 silam, Andreas hanya bertahan di ranjangnya, tanpa perawatan medis.

 

Di rumahnya yang sangat sederhana ini, Andreas berjuang melawan penyakitnya.

Inilah kondisi rumah Andreas, Warga RT 20 Kel. Liliba, yang menderita sakit tanpa mampu berobat. Foto istimewa

Pada rumah yang jauh dari standar hidup sehat ini,  Andreas yang nyaris lumpuh, didatangi Linmas RT 41, yang gelisah dengan kesehatannya.

 

“Pagi-pagi saya didatangi oleh Linmas yang melaporkan kejadian Andreas  yang sudah tidak bisa bangun, karena  kondisi kaki yang sudah membengkak,” papar Vinsen Loye, Ketua RT 41.

 

Mendapat laporan ini, Ketua RT yang juga  anggota Unit Satwa Polda NTT ini lngsung menghubngi pihak BKS  Kota.

 

Team BKS Kota Kupang menjemput Andreas, yang nyaris lumpuh akibat sakit yang tak diobati. Foto istimewa.

Brigade Kupang Sehat pun sigap mendatangi Pos Kamling RT 41 untuk menjemput Andreas yang diduga menderita sakit pinggang dan segera mendapatkan pertolongan pertama.

 

Mendengar kisah ini, Lurah Liliba, Viktor Makoni yang telah  mendapatkan laporan Ketua RT 41, meminta segera membuatkan surat keterangan tidak mampu, agar Andreas bisa mendapatkan pelayanan medis di Rumah Sakit.

 

“Kami susah meminta sekretaris RT 20 untuk membuatkan SKTM,” jawab Vinsen Loye, melalui pesan  pada group WA Kelurahan Liliba.

 

Andreas saat di dalam mobil BKS. Foto Istimewa.

Sebagai Buruh serabutan, kehidupan Warga RT 20 ini sangat berkekurangan. Rumah yang dibangun di atas lahan milik sendiri terlihat kumuh.  Berkali-kali keluarga ini mendapatkan bantuan sembako dan hal lainnya dari warga sekitar yang peduli.

 

Termasuk Ketua RT 41, yang pernah berulangkali memberikan bingkisan sembako. ” Kalau bantuan sembako sering saya kasih. Saya berbagi dari beras jatah bulanan,” ungkap pawang anjing  pelacak Polda NTT ini lirih.

 

Semoga aksi peduli yang  berhasil mendatangkan team BKS mengevakuasi pasien, mampu menyelamatkan hidup warga miskin ini dan mengembalikan kesehatannya.

 

 

@RedaksiKRT

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *