443443443443 Ratusan Siswa SMPN 8 Kota Kupang Keracunan Makanan – Kabar Rakyat Terkini
HukumHumanioraKesehatanNasionalPanganUsaha

Ratusan Siswa SMPN 8 Kota Kupang Keracunan Makanan

44
×

Ratusan Siswa SMPN 8 Kota Kupang Keracunan Makanan

Sebarkan artikel ini

Kabar Rakyat Terkini,  Kota Kupang_Hari Selasa 22 Juli 2025 pagi, menjadi moment yang tak mungkin dilupakan bagi komunitas SMPN 8 Kota Kupang Nusa Tenggara Timur.. Kepanikan merebak, setelah 131 siswa mengeluh rasa sakit perut yang kuat. Anak-anak berebutan menggunakan toilet sekolah, lantaran kebanyakkan mengalami mencret, dan muntah.

Anak-anak pun berebutan mengunakan toilet.

“Kawan-kawan sampai gedor gedor pintu wc, karena sakit perut tidak bisa tahan,” papar Mexian, siswa kelas 8, di salah satu kamar perawatan RS Mamami.

Tanpa disadari oleh pihak sekolah, rasa sakit perut ternyata secara massal dialami oleh para siswa.

“Awalnya 18 anak dibawa ke ruang UKS dan ditangani dengan pemberian air putih hangat dan gosok perut siswa dengan minyak kayu putih,” papar Maria Roslin Lana Kepala sekolah SMPN 8 Kota Kupang.

Suasana berubah drastis, kala ruang Unit Kesehatan Sekolah (UKS) penuh sesak dengan para siswa yang lemas.

“Saya hubungi dinas pendidikan mohon petunjuk serta menghubungi Puskesmas Oesapa untuk penanganan darurat,” ujarnya.

Cemas dan khawatir kondisi anak didik memburuk, para guru menggunakan kendaraan pribadi dan memesan jasa maxim untuk membawa para siswa ke RSUD SK Lerik, RSU Mamami dan RSU Siloam.

Membantu evakuasi ratusan siswa, pihak Dinkes dan BPBD Kota Kupang pun turun tangan dengan bantuan mobil ambulance mengevakuasi  korban ke tiga rumah sakit tersebut.

Para siswa didiagnosa mengalami keracunan makanan, berdasarkan gejala yang teramati.

“Mereka datang dengan gejala sakit perut semua. Nyeri perut.Diare dan muntah lebih dari sepuluh kali maka kami berikan infus. Diduga kemungkinan besar dari makanan yang dimakan di hari kemarin,” jelas dr. Elvino Manafe, Direktur RS Mamami.

Maria Roslin Lana mengungkapkan jika sejak kemarin (Senin 21 Juli 2025) , para siswa sudah mengeluhkan kalau makanannya beraroma tak sedap, terutama sayur. Daging sapinya pun masih berdarah dan belum matang.

Mesku siswanya keracunan, pihak sekolah belum memastikan apakah penyebab siswa sakit karena MBG.

“Kami tidak menuduh jika pemicunya mbg, nanti ada pihak lain yang memastikan penyebabnya,” imbuhnya bijak.

Saat program MBG diluncurkan, sekolah ini menjadi perintis pelaksanaan makan siang gratis di kota kupangm sejak Februari 2025 silam. Sebanyak 1050 siswa di sekolah ini yang mendapat jatah MBG

“Saya sempat tanya tadi, kenapa kalian masih mau masuk sekolah, tapi mereka jawab bilang mau belajar jadi datang ke sekolah,” ujar Roslin datar.

Karena kejadian ini, jatah MBG bagi 1.050 anak untuk Selasa (22/7/1025) belum dibagikan.

“Hari ini makanan belum dibagikan. Kalau kemarin (menu) ada nasi putih, daging sapi, sayur buncis dan bunga pepaya, tahu dan buah pisang,” urai Roslin datar.

Peristiwa ini  menjadi puncak mimpi buruk anak -anak, sasaran program MBG. Mereka mengaku sudah sering mendapat makanan basi. Namun  mereka memilih diam karena takur melaporkan kepada para Guru maupun Orang tuanya.

“Kami takut pak. Sudah berulang kali dapat makanan basi,” papar Mexian diiyakan oleh teman-teman sekamar di Rs Mamami, Selasa siang.

Kondisi ini membuat para orang tua marah dan menilai buruk program bantuan pemerintah pusat ini.

“Kalau ada bantuan seperti ini sebaiknya kasi orang tua yang masak saja,” ujar Kornelia, yang mendamping anaknya di ruang UGD RS Mamami.

“ini makanan sehat, Seharusnya penyedia perlu meneliti dulu sebelum dibagikan kepada anak – anak kami.” tambah Nita, yang juga menemani putrinya di bangsal peraawatan RS Mamami.

Hingga Selasa petang, tercatat 131 siswa SMPN 8 yang menjalani perawatan di tiga Rumah Sakitm karena diduga keracunan makanan MBG. yang disantap bersama pada hari Senin 21 Juni 2025  pagi.

Sementara dapur penyedia MBG terletak di Jl Sam Ratulangi Gang IV, RT 021. RW 007, Kelurahan Oesapa Barat, Kec, Kelapa Lima Kota Kupang.

Penyelenggara mitra MBG ini dikelola Yayasan No Fitu Timor, yang  dikepalai oleh A. Baharudin.

Kabar rakyat Terkini sempat mendatangi dapur tersebut, bersamaan dengan  kedatangan dua aparat dari Biddokes Polda NTT, yang hendak engambil sample makanan.

Saat meminta konfirmasi pertanggungjawaban pengelola, salah seorang staf melarang untuk melakukan tugas jurnalistik di dalam kawasan dapur tersebut.

“Kaka, wartawan belum diijinkan meliput. Mohon maaf kaka, mohon mengerti,” ujar salah seorang bapak yang bekerja di dapur ini dengan memelas.

Untuk memastikan penyebab dugaan keracunan MBG ini, Bidokkes Polda NTT telah mengambil sample menu yang disajikan pada Senin 21 Juli 2025 untuk diteliti, dan  Penyidik mulai memeriksa sejumlah saksi.

@RedaksiKRT

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *