BudayaGagasanKabar BeritaNasionalPendidikanPolitik

Gelar Teatrikal Kebangsaan, Gerakan Mahasiswa Flobamorata Lantangkan Issue Strategis Masyarakat NTT

66
×

Gelar Teatrikal Kebangsaan, Gerakan Mahasiswa Flobamorata Lantangkan Issue Strategis Masyarakat NTT

Sebarkan artikel ini

Kabar Rakyat Terkini, Kota Kupang_Sejumlah Organisasi Mahasiswa Lintas Daerah atau Etnis di Nusa Tenggara Timur, yang tergabung dalam Gerakan Mahasiswa Flobamora (GMF), menggelar malam refleksi kebangsaan memperingati hari Kebangkitan Nasional, dengan aksi teatrikal dan puisi. Pentas teatrikal ini menggemakan  berbagai issue yang menghantui kehidupan masyarakat NTT.  Seperti issue problema Geothermal , Besipae , Taman Nasional Mutis, hingga sengketa Pulau Kera.

Menggunakan ruang publik di Taman Nostalgia, Selasa (200525) malam, GMF Sekolah Tinggi Ilmu Hukum prof. Usfunan, turut memainkan Aksi teatrikal, merefleksikan  kompleksitas problematika berkebangsaan di Indonesia, khususnya NTT.

Aksi teatrikal tarian dan nyanyian puisi penindasan yang dinahkodai bung Vicky Lamuri, dipadukan dengan peringatan Hari Reformasi,
serta perayaan ulang tahun GMF, setiap tangal 07 Mei .

“Sebagai aktivis yang membawa nama Flobamorata tentunya kita berkewajiban membawa seluruh seluruh aspirasi untuk diangkat dan diperjuangkan untuk kepentingan masyarakat,” ungkap Mel Alopada, Ketua GMF  usai pentas.

Mel yakin,  keberadaan GMF di Kota Kupang dapat memberikan warna baru bagi aktivis dan mahasiswa,  guna menyalurkan aspirasi kedaerahan melalui corong aksi perjuangan.

“Saatnya kita pemuda bergerak menata kembali arah reformasi yang telah di perjuangankan aktivis 98. Kita juga harus turun menjadi pelaku sejarah tak cuma sebagai penikmat sejarah semata,” ujar Mel sedikit berorasi.

Penyampaian Aspirasi  yang Teatrikalis yang literatif  dan estetik, menjadi  model yang ikonik bagi aktivis.

“Kami ingin berbeda dalam cara menyikapi isu, dan membawa arah pergerakan, tidak selalu dengan manajemen aksi jalanan, namun lewat aksi ekspresi seni dan gaya literasi serta membangun komunikasi dengan elemen lainnya.” jelas Alopada.

Mel pun berharap, kegiatan Malam Refleksi ini menghidupkan kembali nalar kritis aktivis lewat ruang-ruang diskusi dan literasi, lewat pengayaan literasi yang dibangun atas dasar fakta dan isu yang terjadi di masyakarat.

Alopada lalu menguraikan sejumah issue krusial yang menjadi point of view GMF saat ini, di antaranya aspirasi perluasan jaringan listrik yang sedang dikawal rekan – rekan POSPERA- TTS.

“POSPERA TTS perlu di Apresiasi lebih karna konsitensinya mengawal aspirasi dan pergerakan masyarakat,  yang hingga kini belum tersentuh jaringan listrik di TTS,” pungkasnya bersemangat.

@RedaksiKRT

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *