Bergejala Rabies, Warga Boti Dirawat Intensif

Kabar Rayat TTS_Seorang warga desa Boti, Kecamatan Kie kabupaten Timor Tengah Selatan,  harus menjalani perawatan intensif di Puskesmas Kie, sejak 20 November 2023 lalu, karena menunjukkan gejala-hejala terinfeksi virus rabies. Pria berusia 49 tahun bernama Yulius Benu, mulai menunjukkan gejala gelisah dan takut hembusan angin, yang merupakan ciri-ciri khas seseorang telah terserang virus rabies atau anjing gila.

 

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten TTS, dr, Ria Karolin Tahun, menjelaskan, korban digigit anjing peliharaannya, ketika hendak masuk ke dalam rumah bersama anaknya. Anjing peliharaannya yang biasanya jinak, tiba-tiba menggigit kaki kanannya sehingga menimbulkan luka robek dan luka tusuk. Peristiwa tersebut terjadi pada tanggal 1 Juni 2023 silam, sekitar pukul 15:00 witeng.

 

“Usai kena gigit, korban hanya mencuci lukanya dengan sabun, dan tidak melapor ke PKM terdekat untuk mendapatkan VAR,” papar dr. Ria lirih.

 

Selain menggigit Yulius, anjing tersebut juga menyerang adiknya di bagian tangan. Dua hari usai menggigit, anjing tersebut mati. Naasnya, semua yang  menjadi korban gigitan anjing tersebut tidak mencari pelayanan vaksin anti rabies, padahal saat itu, Pemkab TTS sedang gencar melakukan vaksinasi kepada para korban gigitan anjing dan ternak anjing sebagai salah satu hewan penular rabies, HPR.

 

Kendati belum ada obat untuk menyembuhkan pasien terinfeksi rabies, kini Yulius sedang mendapatkan perawatan intensif di UGD puskesmas Kie. Perawatan dilakukan untuk membantu pasien mengurangi rasa sakitnya.

 

Hingga pertengahan bulan November 2023, tercatat 10 warga TTS telah meninggal dunia akibat terinfeksi virus rabies. Dua korban terakhir berasal dari Kelurahan Niki Niki, kecamatan Amanuban Tengah. Mereka menjadi korban gigitan anjing gila pada bulan April dan Juni 2023 silam. Tragisnya, mereka tidak mendapatkan suntikan vaksin VAR, karena keinginan sendiri. Kedua korban tersebut bernama alm. Manya Ello, 24 tahun dan alm. Yoksan Selan, 43 tahun.

 

Yulius menjadi pasien ke-11 yang menunjukkan gejala terinfeksi rabies, dengan keluhan takut angin, kesulitan menelan air, dan takut cahaya.

 

@redaksiKRT

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *