Kabar Rakyat Kupang_Kisah pemuda O-L, berusia 33 tahun ini tragis dan pilu serta tak layak ditiru oleh siapapun. Warga Kelurahan Fatukoa Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur ini mengakhiri hidupnya sendiri, di sebuah ruang kelas SDN Nefosaka.
Pemuda yang dikenal rajin oleh Kepala Sekolah ini, ditemukan sudah tak bernyawa, oleh Yorim Lassa, yang hendak memberi makan sapinya yang diikat di kebun dekat sekolah. Dirinya berteduh di emperan gedung sekolah, kala hujan tiba-tiba turun.
Kala berteduh, dirinya melihat pintu kelas terbuka. Penasaran, saksi melihat ke dalam kelas.
Saksi menemukan korban telah tergantung tak bernyawa. Temuannya membuat warga sekitar berdatangan ke kompleks sekolah.
Sebelum mengakhiri hidupnya, Lelaki muda warga kelurahan Fatukoa ini mengeluh kepada Margonis Nomleni, Kepala Sekolah jika kepalanya sakit dan tak enak badan.
” Pada hari Sabtu setelah Natal bersama dia mengeluh kepala sakit. Sebelum kembali ke rumah saya sempat pesan untuk kunci beberapa pintu kelas, lalu setelah itu pulang sudah e supaya istirahat,” papar Margonis dengan wajah masih tak percaya.
Kompol Anthonius Mangge, Kapolsek Maulafa yang langsung mendatangi Tempat Kejadian Perkara, menurunkan korban dan melakukan pemeriksaan singkat, sebelum mengevakuasinya ke kamar mayat RSB Titus Ully.
“Setelah kami dari identifikasi olah TKP, jenasah kami turunkan untuk kami bawa ke RSB untuk ambil visum kalau ditemukan ada kejanggalan bisa dilakukan otopsi mayatnya,” tegas Kapolsek Maulafa.
Sebelum mengakhiri hidupnya, lelaki 33 tahun ini sempat menulis pesan pada secarik kertas bekas persembahan, dari Gereja untuk keluarganya.
Tulisan tangan menggunakan balpoint tinta hitam ini diduga milik korban.
Isinya;
“ B minta maaf
Bikin malu keluatga.
Apa yang ada Tlong jaga”
Setelah olah TKP, jasad Almarhum O L langsung dievakuasi ke RSB Titus Ully, guna pemeriksaan lanjutan untuk memastikan penyebab kematiannya.
Semantara diduga pelaku mengakhiri hidupnya karena depresi.
Usai pemeriksaan, jasad Almarhum akhirnya diambil untuk didoakan dan dikebumikan.
@RedaksiKRT