Advetorial

Dukung Program NTT, Bupati Lembata minta Persagi Lembata Harus Jalankan Enam Peran Strategis

13
×

Dukung Program NTT, Bupati Lembata minta Persagi Lembata Harus Jalankan Enam Peran Strategis

Sebarkan artikel ini

Kabar Rakyat Terkini, Lembata_Duet kepemimpinan Lembata, Petrus Kanisius Tuaq sebagai Bupati dan Muhamad Nasir sebagai wakil bupati,   menargetkan peningkatkan kesejahteraan masyarakat lewat jargon programnya, Nelayan, Tani, Ternak, atau NTT.

Keduanya bertekad, tiga sektor yang paling banyak digeluti masyarakat ini harus jadi penarik dan pendorong pembangunan. Semua pihak di semua level dan bidang, harus berkontriusi pencapaian target program NTT.

Salah satu pihak penting strategis adalah ahli gizi. Di Lembata, para ahli gizi tergabung dalam Persatuan Ahli Gizi (Percagi) Kabupaten Lembata. Kanis Tuaq hadir dan membuka Musyarawah Cabang IV Persagi Lembata, beberapa waktu lalu.

Selain agenda program, musyawarah ini pun menyepakati kepemimpinan baru Persagi Lembata periode 2025-2030. Rofina Hulu Lau kembali dipercayakan memimpin Persagi Lembata.

Kepada kepemimpinan baru Persagi Lembata, Bupati Kanis menaruh harapan besar bagi pencapaian implementasi program unggulannya.

Usai membuka kegiatan, Bupati Lembata membeberkan enam peran penting yang harus dijalankan Persagi Lembata dalam mendukung Program NTT (Nelayan Tani Ternak).

Pertama, memperkuat ketahanan pangan. Ahli gisi Lembata harus rutin edukasi soal gizi kepada keluarga petani, nelayan dan peternak agar konsumsinya lebih beragam, bergizi dan seimbang. Hal ini berkorelasi dengan arah pembangunan pangan lokal yang kuat dan mandiri.

Kedua, Pencegahan dan Penanganan Masalah Gizi. Menurut Kanis, peran ini sangat strategis apalagi berkaitan dengan tiga program urgen saat ini yakni penanganan gizi buruk, stunting dan program nasional Makan Bergisi Gratis. Ahli gisi harus hadir dalam deteksi dini, pendampingan, intervensi dan edukasi kelaurga untuk memastikan sumber daya manusia Lembata tumbuh sehat dan produktif. Tahun 2024,

Ketiga, Pendampingan Program Gizi di Desa. Bupati Lembata minta Persagi harus mendampingi kader dan tenaga kesehatan serta perangkat pemerintahan desa untuk merancang program pangan dan gizi berbasis potensi lokal baik hasil laut, pertanian dan peternakan. Pendampingan ini akan membantu menyelaraskan program desa dengan visi pembangunan Kabupaten Lembata. Tahun 2024, Lembata ada di urutan kedua level propinsi untuk percepatan penurunan stunting dan Persagi harus berkontribusi meningkatkan capaian ini.

Keempat, Mendorong Pemanfaatan Pangan Lokal. Persagi harus melakukan edukasi, pelatihan dan kampanye gizi agar sumber gizi utama masyarakat bersumber pada hasil hasil nelayan, petani dan peternak. Ikan, jagung, sayur, umbi, telur dan daging dari masyarakat harus jadi prioritas dalam urusan gizi.

Kelima, Penguatan SDM dan Kapasitas Layanan Kesehatan. Para tenaga gizi dalam Persagi Lembata, harus memperkuat RSUD, puskesmas, posyandu dan seluruh sistem layanan kesehatan dengan program gizi yang professional agar mendukung kebijakan daerah yang pro nelayan, pro petani dan pro peternak.

Dan yang terakhir, Mitigasi Krisis Gizi dan Bencana. Bupati Kanis mengharapkan partisipasi aktif Persagi Lembata dalam penanganan kedaruratan gizi di wilayah rawan bencana dan rawan pangan. Ini sejalan dengan konteks Lembata yang berkarakter wilayah kepulauan rawan bencana dan rawan pangan.

@RedaksiKRT

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *