Kabar Rakyat Terkini, Lembata_Satu lagi dapur Makan Bergizi Gratis (MBG) resmi beroperasi di Kabupaten Lembata pada Senin (10/10). Dapur MBG Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) 02 ini dikelola Yayasan Garuda Bakhti Flores, dan berada di kawasan Puncak Longser, Lingkungan Wologlarak, Kelurahan Lewoleba Barat Kecamatan Nubatukan. Dapur MBG SPPG 02 ditargetkan melayanani 3742 penerima manfaat, yakni anak-anak dari 18 sekolah dan sejumlah Posyandu di Kecamatan Nubatukan.
Pengelola SPPG 02 dari Yayasan Garuda Bakhti Flores, Yohanes Vianey K. Burin usai peresmian mengajak masyarakat petani, nelayan dan peternak untuk bersinergi dalam penyediaan bahan baku bersama SPPG 02.

“Dengan peresmian ini, kami ajak Ina Ama petani, nelayan dan peternak untuk mari kita bersinergi. Sudah ada supplier yang siap memasok bahan baku ke SPPG. Jadi silahkann banyak tanam tanaman pangan dan piara ternak. Bapa mama nelayan mari kita bersinergi. Ini program yang bagus untuk dukung gisi dan tumbuh kembang anak dan masa depan mereka, ” papar Vian Burin, yang juga Ketua DPC Partai Gerindra Kabupaten Lembata.
Ketua DPC Partai Gerindra Kabupaten Lembata ini menegaskan, kehadiran SPPG 02 berdampak ganda karena sejalan dengan jargon pembangunan Lembata saat ini yakni Nelayan Tani Ternak (NTT).
“Ini dapur kedua dan total di Lembata ada 18 dapur MBG. Artinya, hasil dari petani, nelayan dan peternak akan banyak dibutuhkan. Jadi manfaatkan peluang ini. Yang kami mulai ini juga sejalan dengan program NTT-nya pemerintah Lembata saat ini. Menarik karena program nasional Presiden Prabowo dan sejalan dengan program Kabupaten. Ini sinergi yang menarik untuk pembangunan. Dengan begini, maka aka nada banyak anggaran dari pusat yang mengalir sampai ke petani, nelayan dan peternak lewat program ini, ” ucapnya bersemangat.
Hal senada juga disampaikan Wakil Bupati Lembata, Muhamad Nasir yang berkesempatan hadir memantau peresmian Dapur MBG SPPS 02.
“Uang miliaran lewat program ini datang di Lembata. Jadi mari kita semua bersinergi untuk memanfaatkan peluang ini. Terima kasih untuk pengelolah yang sudah memulai ini dan ini sekaligus dukung program Nelayan Tani Ternak yang jadi unggulan Lembata,” tutur Muhamad Nasir.
Peresmian SPPG 02 juga dihadiri Wakil Bupati Lembata Muhamad Nasir dan Asisten III Setda Kabupaten Lembata, Yohanes Berchmans Dai Wutun. Yohanes Berchmans hadir mewakili Bupati Lembata Petrus Kanisius Tuaq sekaligus menyampaikan sambutan.
“Ini program strategis yang menyentuh langsung ke masyarakat petani, nelayan, peternak karena itu mari bersama kita bersinergi agar anggaran miliaran yang masuk ke lembata melalui dapur MBG ini bisa dinikmati oleh masyarakat” ungkap Mans Dai membawa sambutan Bupati Lembata.
Peluang Emas Masyarakat, Jangan Jadi Penonton.
Kehadiran Dapur MBG SPPG 02 diharapkan menggenjot animo masyarakat Lembata untuk meningkatkan produktivitas pertanian, peternakan dan perikanan. Sejak digulirkan pemerintah Prabowo-Gibran, Program MBG memang telah memantik semangat masyarakat untuk bertani. Namun di kabupaten Lembata, ketersediaan bahan baku seperti sayur dan buah-buahan belum mencukupi.

“Saya keliling ke pasar-pasar, masih terlihat banyak bahan baku yang belum tercukup. Ini program yang potensial dan kita jangan menonton. Kebutuhan bahan baku tiap hari cukup tinggi. Tadi pagi saja, saya cek di pasar, pisang yang ada saja hanya sekitar 7 tandan. Padahal kebutuhan dapur 1 hari itu bisa sekitar 100 kg. Demikian juga pepaya. Jadi kita jangan nonton. Lahan banyak, tinggal tata kelolah pasti jadi.” pungkas Paulus Makarius Dolu, mantan anggota DPRD Lembata dari Partai Gerindra.
Paulus Dolu punya banyak temuan menarik sejak dirinya ikut terlibat dalam banyak urusan penyediaan bahan baku dalam implementasi program Makan Bergizi Gratis.
“Beberapa waktu lalu sempat ramai karena kebutuhan bahan baku MBG dipasok dari luar Lembata. Ini harus jadi motivasi bagi masyarakat untuk mulai giat menanam. Tanam pepaya, tanam pisang, piara ayam. Semua itu dibutuhkan dalam MBG. SPPG 02 sudah beroperasi, berarti pasti permintaan makin banyak. Apalagi jika 18 MBG semuanya sudah beroperasi, pasti kewalahan. Makanya jangan menonton, semuanya harus mulai menanam atau pelihara ternak, ” tambah Paulus.
Dengan peresmian SPPG 02, maka secara resmi sudah ada 2 SPPG yang beroperasi. SPPG 01 berada di Kelurahan Lewoleba Timur. Usai peresmian SPPG 02, pemerintah mulai memantau sejumlah SPPG yang sedang dirintis pengelolahnya untuk memaksimalkan pelayanan gisi bagi bayi-balita, anak-anak dan ibu hamil. Lembata dengan total 151 Desa/kelurahan yang tersebar di 9 kecamatan, akan terbangun 18 Dapur MBG.
@RedaksiKRT











