443443443443 Hasil Tes Lab Nampan Impor Positif Menggunakan Pelumas Babi, Ini Bocoran Hasilnya – Kabar Rakyat Terkini
GagasanHukum

Hasil Tes Lab Nampan Impor Positif Menggunakan Pelumas Babi, Ini Bocoran Hasilnya

9
×

Hasil Tes Lab Nampan Impor Positif Menggunakan Pelumas Babi, Ini Bocoran Hasilnya

Sebarkan artikel ini

Kabar Rakyat Terkini, Jakarta_Penantian publik atas kepastian status kehalalan nampan makanan (food tray) impor untuk program Makan Bergizi Gratis (MBG) akhirnya terjawab, bukan dari pengumuman resmi pemerintah, melainkan dari sebuah dokumen hasil uji laboratorium yang bocor ke publik. Dokumen tersebut secara gamblang menunjukkan bahwa pelumas yang digunakan dalam produksi nampan di China positif mengandung unsur babi.

Dokumen yang berhasil didapatkan Redaksi Kabar Rakyat Terkini,  adalah sebuah Test Report resmi yang dikeluarkan oleh lembaga pengujian internasional, Shanghai Global Testing Services (GTS) Co., Ltd., pada tanggal 10 September 2025. Laporan ini menjadi bukti ilmiah pertama yang mengonfirmasi ketakutan terbesar masyarakat Indonesia.

Bocoran Isi Dokumen Laboratorium

Laporan dengan nomor registrasi THJS25090875507ENR1 tersebut menganalisis sampel “Water-based stretching oil AZY-941F“, yang merupakan nama teknis untuk minyak pelumas produksi. Pengujian dilakukan menggunakan metode canggih Gas chromatography-mass spectrometry (GCMS).

Pada halaman kedua laporan, di bawah bagian “Test Result”, tercantum kesimpulan yang tidak bisa disangkal:

The main component of refined lard is fat, namely triglycerides. (Komponen utama dari lemak babi murni adalah lemak, yaitu trigliserida).

Information on triglycerides was detected in the sample. (Informasi mengenai trigliserida telah terdeteksi di dalam sampel).

Secara sederhana, laporan ini menyatakan bahwa di dalam sampel minyak pelumas tersebut, ditemukan senyawa kimia yang identik dengan komponen utama lemak babi (lard). Ini adalah cara teknis dan ilmiah untuk menyatakan bahwa sampel tersebut positif terkontaminasi atau mengandung unsur babi.

Kehadiran nama Wafa Riansah dari Jakarta, Indonesia sebagai kontak pemohon uji dalam dokumen tersebut juga mengindikasikan bahwa, investigasi ini memang diinisiasi oleh pihak dari Indonesia yang menaruh curiga pada proses produksi di China.

Konfirmasi dari Lembaga NU

Bocoran dokumen ini sejalan dengan pernyataan resmi dari Rabithah Ma’ahid Islamiyah (RMI) Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU). Lembaga NU tersebut sebelumnya telah mengonfirmasi temuan ini dan bahkan telah mengirimkan surat protes resmi kepada pemerintah, mendesak penghentian total kebijakan impor.

Pemerintah dan BPOM Masih Bungkam

Dengan tersebarnya bukti definitif ini, sikap diam pemerintah dan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) menjadi semakin janggal. BPOM, yang sejak awal berjanji akan melakukan uji laboratorium sendiri, hingga kini belum memberikan pengumuman resmi apa pun kepada publik.

“Bukti sudah ada di depan mata. Ini bukan lagi desas-desus, tapi fakta ilmiah. Kenapa BPOM masih diam? Apa yang mereka tunggu?” ujar seorang pengamat kebijakan publik.

Bocoran hasil tes ini menjadi pukulan telak bagi narasi pemerintah yang menjamin keamanan dan kehalalan produk impor. Kini, dengan bukti di tangan, publik tidak lagi hanya menuntut, tetapi juga memiliki dasar yang kuat untuk menolak setiap produk yang berasal dari sumber yang terbukti telah mengkhianati kepercayaan mereka.

@RedaksiKRT

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *