Kabar Rakyat Terkini, Kota Kupang_Kendati operasi gabungan pencarian korban bencana alam di kecamatan Maupoggo Nusa Tenggara Timur sudah dinyatakan ditutup, Polri melalui Polda NTT menggelar Operasi Aman Nusa II, untuk melanjudkan pencarian tiga korban hilang, dengan menggunakan 4 ekor anjing pelacak. Dua ekor anjing pelacak berkecimpung SAR didatangkan khusus dari Mabes Polri. Polisi pun menerjunkan 120 personil tambahan, untuk melanjudkan pemulihan pasca bencana
Penutupan operasi gabungan pencarian korban banjir bandang di desa Sawu kecamatan Mauponggo, telah dihentikan sejak akhir pekan lalu. Namun Polda NTT kembali menerjunkan tteam khusus Unit Polisi Satwa, untuk operasi pencarian 3 korban yang masih dinyatakana hilang.
Didukung enam personil Polisi Satwa dari Mabes Polri yang berpengalaman Internasional, dan 5 Personil Polsatwa Polda NTT, team khusus yang terlatih ini terbang ke Bandara Haji Aboerusman Ende, Rabu (17/9/25) siang, menggunakan pesawat Cassa milik Mabes Polri.
” Kita dalam rangka membangun kekuatan di Nagekeo, yang masih mencari tiga korban, dengan mendatangkan Pol satwa dari Mabes Polri bersama dua unit K-9 berkemampuan SAR,” papar Kombes Heru, Dirsamapta Polda NTT.
Lama waktu operasi unit K-9 akan disesuaikan dengan siyuasi di lapangan.
Baniir bandang pada 8 september lalu ,menyebabkan 9 warga meninggal dunia. Baru 6 korban yang telah ditemukan namun 3 masih dinyatakan hilang.
Tiga warga tersebut adalah
desMariano Tom Busa, prsooberusia 29 tahun, warga desa Sawu.
– Sebastiana Soo, Wanita 42 tahun, warga desa Ua
– Desiderius Geraldi Jo, seorang bayi berusia 14 bulan, warga desa Sawu.
Selain merusak infrastuktur transportasi dan pertanian, banjir juga merusak lahan pertanian, serta memaksa 73 kk mengungsi.
Bencana hidrologi ini pun menimbulkan dampak bagi 32 ribu lebih warga di 4 kecamatan pada 31 desa. Kerugian material diperkirakan menyentuh angka ratusan miliar rupiah.
@RedaksiKRT