443443443443 Alami Sembelit, SAR Evakuasi WNA Filipina ABK MV. Yasa Uranus – Kabar Rakyat Terkini
HumanioraKabar BeritaTerkini

Alami Sembelit, SAR Evakuasi WNA Filipina ABK MV. Yasa Uranus

26
×

Alami Sembelit, SAR Evakuasi WNA Filipina ABK MV. Yasa Uranus

Sebarkan artikel ini
Jhon Agustin Roa Zayco, ABK NV Yasa Uranus, yang menderita sembelit, dievakuasi team SAR untuk menjalani perawatan medis. dok Redaksi KRT Sabtu 14 Juni 2025

Kabar Rakyat Terkini, Maluku_Tim SAR Gabungan mengevakuasi seorang anak buah kapal (ABK) MV. Yasa Uranus yang mengalami gangguan kesehatan serius saat kapal melintas di perairan Dobo, Kabupaten Kepulauan Aru, Maluku.

Proses evakuasi medis (medivac) ini berlangsung dramatis pada dini hari, Sabtu (14/6/2025), dan melibatkan sejumlah unsur SAR, termasuk BPBD, RS Dobo, serta agen kapal.

Proses penyelamatan simulai setelah piket SAR mendapat informasi dari Capt. Irfan Erturk, Nakhoda MV. Yasa Uranus, pada Jumat (13/6) pukul 18.00 wit.

Dalam laporan ini, salah satu ABKnya yang berkewarganegaraan Filipina, John Agustin Roa Zayco (48), mengalami kesulitan buang air kecil dan membutuhkan penanganan medis segera.

“Kapal kargo berbendera Republik Kepulauan Marshall itu sedang dalam pelayaran dari Australia menuju Hongkong,” kata Kepala Basarnas Ambon, Muhammad Arafah, Sabtu (14/6/2025).

Quick resposn Unit Siaga SAR Kepulauan Aru langsung mengerahkan tim rescue beserta potensi SAR, dengan menggunakan RIB USS Kep. Aru. Tim berangkat dari Pelabuhan Dobo pada pukul 00.30 WIT menuju lokasi intercept yang telah ditentukan, sejauh 30 mil laut arah barat daya dari pelabuhan.

Tepat pukul 02.54 WIT, tim SAR tiba di lokasi dan langsung melakukan evakuasi medis terhadap korban.

Proses evakuasi berjalan lancar dan korban berhasil dibawa ke Pelabuhan Dobo pada pukul 05.15 WIT. Sesampainya di darat, korban langsung diserahkan kepada tim medis untuk mendapatkan penanganan lanjutan.

Arafah, menyatakan bahwa operasi SAR telah dinyatakan selesai dan semua unsur yang terlibat telah dikembalikan ke satuan masing-masing.

“Kami menyampaikan terima kasih atas kolaborasi dan sinergi yang solid dari seluruh pihak,” ujar Afrafah pasti.

Proses penyelamatan ini juga menghadapi tantangan cuaca, dengan hujan ringan, angin tenggara–timur antara 14 hingga 26 knot, serta gelombang laut setinggi 1,25 hingga 2,5 meter.

@RedaksiKRT

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *