Kabar Rakyat Terkini_Hasil pantauan Pengamatan aktifitas Gunung Api Ile Lewotobi Laki-Laki selama periode 16-25 April 2025, diwarnai 4 kali erupsi besar. Erupsi ini terjadi pada tanggal 16, 20, 22, dan 25 April 2025.
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral melalui Kepala Badan Geologi
Dr. Ir. Muhammad Wafid A.N., M.Sc. dalam siaran persnya menyebutkan, letusan 16 April 2025 yang disertai dentuman kuat, menimbulkan kolom abu mencapai 3.500 meter. Pada Jumad Agung, 20 April 2025, kolom erupsi mencapai ketinggian 3.000 meter, juga disertai dentuman kuat dan material pijar terlempar hingga 1–2 km dari puncak. Letusan di hari Minggu Paskah, 22 April 2025, terjadi erupsi terus menerus selama ±10 jam. Letusan eksplosif terjadi pada tanggal 25 April 2025. Letusan eksplosif ini disertai ledakan yang kuat pada pukul 02.09 wita dan 02.28 wita dengan tinggi kolom erupsi mencapai 2500-3500 meter di atas puncak. Lontaran batu pijarnya masih berada pada radius 3-4 km dari puncak.
Peningkatan aktivitas letusan pada 2 minggu terakhir merupakan pasokan pada periode 1-15 April 2025, dimana terjadi peningkatan yang signifikan pada gempa Vulkanik Dalam, Tremor Harmonik, dan Frekuensi Rendah.
Tremor Harmonik yang meningkat signifikan mengindikasikan getaran akibat pergerakan fluida (magma, gas, atau uap udara) di bawah Gunung Lewotobi Laki-laki, meningkat cukup cepat.
Pergerakan fluida maupun pelepasan gas dari magma yang mengisi rekahan masih terjadi dan cenderung bergerak pada kedalaman dangkal yang bergerak menuju ke permukaan.
Pningkatan gempa-gempa harmonik pada tanggal 23 dan 24 April 2025
mengindikasikan material magma sudah berada pada kedalaman dangkal, sehingga menyebabkan letusan yang eksplosif.
Tremor spasmodik terekam hingga tanggal 22 April 2025 pukul 22.23 witam yang diinterpretasikan sebagai indikasi fragmentasi kubah dan erupsi yang berlangsung secara terus menerus.
Selanjutnya, tremor harmonik tercatat mulai 22 April 2025 pukul 22.23 wita hingga 23 April 2025 pukul 04.43 wita. Tremor ini kemungkinan
berasosiasi dengan pergerakan magma (magma ascent) dan pertumbuhan kubah lava yang dapat berpotensi menimbulkan letusan eksplosif.
Jumlah gempa Frekuensi Rendah sedikit mengalami penurunan, yang diindikasikan pada kedalaman menengah hingga dangkal. Pada periode ini, gempa Vulkanik Dangkal tidak terekam, namun erupsi justru sering
terjadi. Hal ini mengindikasikan bahwa tidak terdapat sumbatan pada kedalaman dangkal, sehingga material dari dalam dapat bergerak ke permukaan tanpa hambatan.
Kondisi ini menunjukkan bahwa Gunung Lewotobi Laki sedang berada
dalam fase open system (sistem terbuka), yaitu ketika magma, gas, dan fluida dapat bergerak relatif bebas dari kedalaman menuju permukaan melalui jalur terbuka seperti rekahan atau pipa magma (conduit), tanpa banyak hambatan.
Gempa Vulkanik Dalam jumlahnya menurun, mengindikasikan aktivitas magma dalam kantung magma gunung api Lewotobi Laki pada kedalaman menengah hingga dalam, intensitasnya berkurang. Aktivitas gempa Tektonik Lokal masih bersifat fluktuatif seperti pada periode sebelumnya.
Hiposenter gempa tektonik lokal yang terletak di sekitar Gunung Ile Muda kemungkinan besar mengindikasikan masih adanya pasokan dari kedalaman, namun lokasinya masih cukup jauh dari tubuh Gunung Lewotobi Laki-laki.
Baik gempa tektonik lokal maupun gempa tektonik jauh di sekitar Gunung Lewotobi Laki-laki, dapat mempengaruhi aktivitas vulkanik. Oleh karena itu,
perlu diwaspadai jika terjadi peningkatan mendadak pada jumlah kedua jenis gempa ini, terutama gempa tektonik lokal yang dapat berpengaruh terhadap tingginya letusan atau peningkatan aktivitas letusan.
Selama 16-25 April 2025, terekam 110 kali gempa letusan, 175 kali gempa hembusan, dengan 77 kali tremor harmonik, dan 9 kali gempa Low Frekuensi. Tercatat juga 20 kali gempa vulkanik dalam, dan 3 kali gempa tektonik lokal, serta 23 kali gempa Tektonik Jauh. Sepanjang 8 hari pemantauan, terdata pula 3 kali getaran banjir, dan 4 kali gempa terus menerus dengan amplitudo dominan 47,3 mm.
Pengamatan secara visual juga menyimpulkan bahwa aktivitas vulkanik G. Lewotobi Laki-Laki mengalami kenaikan yang cukup signifikan. Rata-rata tinggi kolom letusannya mencapai 2500-3000 meter disertai sinar api yang terlihat jelas di sekitar puncak. Ini membuktikan kemungkinan material pijar masih ada di sekitar kedalaman yang dangkal.
Gunung api Lewotobi Laki-laki yang memiliki kembarannya ini terletak di Kabupaten Flores Timur, atau di ujung bagian tenggara Pulau Flores, Provinsi Nusa Tenggara Timur. Bertipe strato aktif, gunung ini memiliki ketinggian 1.584 meter di atas permukaan laut.
Pasca letusan, teramati pengendapan material lava serta material yang berpotensi menjadi lahar di wilayah barat-barat laut dan utara-timur laut kawah G. Lewotobi Laki.
Asap hembusan tampak di sekitar kawah dengan tekanan sedang hingga kuat. Asap juga terlihat pada area puncak sisi barat laut yang menyerupai rekahan dan cenderung tebal, sedangkan pada tembusan solfatara di sisi timur laut, asap tampak tipis hingga sedang.
Kemunculan asap kawah (solfatara) ini disebabkan oleh adanya zona alterasi (zona lemah), sehingga asap keluar dari area tersebut. Area ini berpotensi mengalami directed blast (erupsi langsung searah), yang dapat mengarah
ke barat laut, timur laut, dan barat daya dari Gunung Lewotobi Laki.
zona alterasi (zona lemah), sehingga masyarakat secepatnya keluar dari area tersebut. Daerah ini berpotensi mengalami letusan terarah (erupsi langsung searah) yang dapat mengarah ke barat laut, timur laut, dan barat daya dari Gunung Lewotobi Laki.
Jumlah gempa Letusan pada periode ini meningkat cukup signifikan. Peningkatan ini disebabkan oleh meningkatnya aktivitas Tremor Harmonik yang mengindikasikan adanya pasokan magma dari periode sebelumnya. Akumulasi tekanan tersebut kemudian mendorong material keluar dari kawah sehingga terjadi letusan.
Hasil pengamatan visual dan kegempaan sejak 16 hingga 25 April 2025
kabut datang dan pergi menutupi gunung. Asap kawah utama terpantau dari berwarna putih dan kelabu hingga coklat, dengan intensitas tipis, sedang hingga tebal. tinggi dari 100 hingga 1000 meter dari puncak. Cuaca cerah hingga hujan, angin lemah hingga sedang ke arah utara, timur laut, timur, tenggara, barat dan barat laut. Suhu udara sekitar 21-31°C.
Terjadi Letusan dengan ketinggian 500-3500 meter dari puncak, kolom
letusan abu berwarna kelabu.
Getaran Banjir meningkat seiring intensitas hujan yang bertambah di sekitar Gunung Lewotobi Laki-laki. Perlu diwaspadai material yang dikeluarkan dari hasil erupsi yang terendapkan di sekitar Gunung Lewotobi Laki-laki dapat berpotensi menjadi lahar apabila terjadi hujan lebat.
Gempa gempa terus menerus dengan amplitudo dominan 47,3 mm merupakan indikasi tekanan di permukaan yang cukup kuat sehingga dapat menimbulkan letusan. Berdasarkan hasil dan evaluasi secara menyeluruh dari pemantauan visual dan instrumental, menunjukkan aktivitas visual dan kegempaan pada Gunung Lewotobi Laki-laki relatif masih tinggi, sehingga tingkat aktivitas Gunung Lewotobi Laki-laki ditetapkan masih pada Level III (SIAGA).
Masyarakat di sekitar G. Lewotobi Laki-laki dan pengunjung/ wisatawan tidak
melakukan aktivitas apapun dalam radius 6 km dari pusat erupsi G. Lewotobi
Laki-laki.
Masyarakat di sekitar G. Lewotobi Laki-laki mewaspadai potensi banjir lahar hujan di sungai-sungai yang berhulu di puncak G. Lewotobi Laki-laki jika terjadi hujan dengan intensitas tinggi, terutama daerah Dulipali, Padang Pasir, Nobo, Klatanlo, Hokeng Jaya, Boru, Nawakote, dan Nurabelen.
@RedaksiKRT