443443443443 10 Ekor Kura-Kura Leher Ular Endemik Rote, Dikembalikan ke Habitat Aslinya – Kabar Rakyat Terkini
DesaInternasionalKabar BeritaNasionalPendidikanTerkiniWisata

10 Ekor Kura-Kura Leher Ular Endemik Rote, Dikembalikan ke Habitat Aslinya

128
×

10 Ekor Kura-Kura Leher Ular Endemik Rote, Dikembalikan ke Habitat Aslinya

Sebarkan artikel ini

Kabar Rakyat Terkini, Rote_ Sebanyak 10 ekor kura-kura rote (8 jantan dan 2 betina) yang telah melalui seleksi kesehatan dan kesiapan individu, berhasil dilepaskan (soft release) ke habitat aslinya, di danau Lendeoen, dan danau Ledulu, Kabupaten Roe andao, Nusa Tenggara Timur. Setiap danau dilepasliarkan 5 ekor kura-kura leher ular, terdiri dari 4 jantan dan 1 betina.

Aksi ini merupakan bagian upaya tiada henti, melestarikan kura-kura rote (Chelodina mccordi), oleh Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Nusa Tenggara Timur (NTT) bersama Pemda Rote Ndao, Wildlife Conservation Society-Indonesia Program (WCS-IP), Mandai  Nature dan kelompok masyarakat.  Kura-kura leher ular, untuk menyelamatkan spesies endemik rote yang telah hilang, di habitat alaminya. Upaya ini menjadi bagian penting dari pelestarian spesies endemik yang terancam punah, akibat eksploitasi dan kerusakan habitat.

Tim Mandai Nature yang terdiri dari enam orang, didampingi tiga perwakilan WCS-IP, melakukan kunjungan selama empat hari (7–10 Mei 2025).

Pada hari pertama, tim meninjau pengelolaan kura-kura rote di Instalasi Karantina Hewan (IKH) yang berada di bawah Unit Perlindungan Satwa (UPS) BBKSDA NTT.  Tim pun melakukan diskusi intensif dengan staf BBKSDA NTT dan WCS-IP, membahas upaya pengelolaan dan perlindungan kura-kura rote.

Pelepasan ini dilajukan usai peninjauan ke habitat alami kura-kura rote di Danau Lendeoen, dan Danau Ledulu,  di pulau Rote.

Pelepasan ini dihadiri oleh Wakil Bupati Rote  Ndao, anggota DPRD Provinsi NTT, anggota DPRD Kabupaten Rote Ndao, serta perangkat daerah setempat.

Sebanyak 10 ekor kura-kura rote (8 jantan dan 2 betina) yang telah melalui seleksi kesehatan dan kesiapan individu, berhasil dilepaskan (soft  release) ke kedua danau tersebut masing-masing 5 ekor.

Wakil Bupati Rote Ndao dalam sambutannya menyampaikan apresiasi atas upaya Konservasi ini. Beliau menekankan pentingnya peran aktif masyarakat melalui kelompok kerja kolaboratif yang telah dibentuk oleh BBKSDA NTT dan WCS-IP. Pemerintah Kabupaten Rote Ndao juga berkomitmen untuk mengembangkan potensi wisata di Danau Lendeoen dan Danau Ledulu, sekaligus memulihkan danau-danau lain sebagai habitat kura-kura rote.

Selain pelepasan, tim juga terlibat dalam aktivitas rutin monitoring kura-kura rote, seperti pengukuran kualitas air, pengukuran fisik kura-kura, eradikasi musuh alami, serta patroli sekitar danau. Kegiatan ini melibatkan BBKSDA NTT, WCS-IP, dan kelompok masyarakat (Kelompok Papadak).

Kegiatan ini menandai langkah penting dalam upaya penyelamatan kura-kura rote, sekaligus memperkuat kolaborasi antara pemerintah, lembaga konservasi, dan masyarakat.

Dengan sinergi ini, diharapkan kura-kura rote dapat kembali berkembang biak secara alami di habitat aslinya serta memperkuat kesadaran masyarakat akan pentingnya melindungi satwa endemik dari ancaman perburuan, perdagangan ilegal, dan kerusakan habitat.

Pelepasan kembali kura-kura leher ular endemik Rote ini, menandakan upaya baru untuk menghidupkan kembali hewan endemik di habitatnya, yang telah tidak ditemukan lagi.

@RedaksiKRT

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *